Tempat Sujud Mesjid Gedung Sate Memprihatinkan

Kondisi tempat sujud sholat di Mesjid Al Muttaqin di Komplek Gedung Sate Bandung.

Lantai terbuat dari kayu di dalam mesjid Al Muttaqin  yang sebagian terlihat sudah rusak.

Lantai terbuat dari kayu di dalam mesjid Al Muttaqin yang sebagian terlihat sudah rusak.

Kondisi tempat sujud sholat di Mesjid Al Muttaqin di Komplek Gedung Sate Bandung sangat memprihatinkan. Mayoritas bagian lantai yang terbuat dari bahan kayu terlihat rapuh. Di beberapa tempat malah sudah amblas dan bolong bolong. Biasanya sebelum era pandemi covid-19 lantai mesjid yang dibangun masa pemerintahan Aher tersebut beralaskan karpet. Namun, sejak adanya ASN setempat ada yang terpapar covid-19 tak lagi menggunakan alas karpet. ”Kayaknya kondisi ini luput dari Kang Emil ya,” ujar Agung warga Baleendah Kab Bandung seusai sholat Dhuhur, yang juga sempat merekam melalui handphonenya. Selasa (10/11/2020). Memang ironis, Mesjid Al Muttaqin ini berada dalam area Gedung Sate sebagai pusat pemerintahan provinsi Jawa Barat. Tempat Gubernur Jawa Barat berkantor. Jika memasuki mesjid ini, kondisinya begitu berbanding terbalik dengan kondisi bangunan dan taman di sekitarnya yang begitu terawat. Serambi mesjid memang kokoh dengan pilar besar dan lantai yang bersih. Namun saat memasuki bagian dalam sudah terasa ada beberapa bagian lantai yang rapuh. Di dekat pilar malah beberapa bagian sudah amblas dan bolong.Menuju ke depan mendekati mimbar beberapa bagian lantai juga terlihat rusak dan bolong. Direhab tahun 2014 dengan biaya Rp.12 miliar, Mesjid Al Muttaqin sendiri tadinya adalah Ruang Paripurna Gedung DPRD Jawa Barat.Setelah Gedung DPRD Jabar pindah tahun 2013. Gedung ini kemudian difungsikan sebagai mesjid. Tahun 2014 saat masa Gubernur Ahmad Heryawan gedung ini kemudian di rehab beberapa bagian dengan menghabiskan dana Rp 12 Miliar dari APBD Jabar Tahun Anggaran 2014. "Kita akan mendesain gedung yang dulunya gedung paripurna untuk menjadi masjid. Ya, pokoknya kita desain supaya menjadi indah, lah," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan saat mengumumkan renovasi mesjid ini, Kamis (27/2/2014). "Nanti ada unsur-unsur Masjidil Haram, serta sejumlah mozaik dan ikon tertentu. Lalu dinding-dinding masjid dipreteli dan diganti kaca bernuansa sebagai sebuah masjid. Di dalamnya dipasang interior dengan material-material tahan lama," tutur Kepala Dinas Pemukiman dan Perumahan Jabar Bambang Rianto,saat itu. Meski usia renovasi sudah 6 tahun,namun tetap menjadi bahan pertanyaan mengapa usia lantainya bisa cepat rusak seperti itu. Apa dulu tidak diperhitungkan kekuatan bahan dari lantai kayu tersebut. Toh dibeberapa mesjid seperti Salman ITB dan Istiqomah lantainya dari parqet kayu.Tapi usianya bisa tahan lama. Menurut salah seorang ASN di Biro Umum Setda Jabar, kerusakan lantai mesjid ini baru diketahui baru baru ini karena adanya Covid-19. Menghindari penularan, karpet mesjid yang menutupinya selama 6 tahun dibuka dan dibersihkan. " Setelah dibuka baru ketahuan lantainya rusak dan banyak yang rapuh," tuturnya. Pihak Biro Umum sendiri sudah mengusulkan untuk menganggarkan biaya renovasi mesjid pada tahun anggaran 2021 nanti.