Postingan Akun Instagram @ridwankamil, soal pemimpin yang adil dapat Respon positif

BANDUNG, roemahmedia.com - “Tiap hari sebagai pemimpin, saya mencoba berlaku adil”.;Begitulah kalimat pertama yang ditulis Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam postingan instagramnya pada Rabu  16/12/2020 Meskipun tidak tertulis dalam postingam tersebut, namun erat kaitannya dengan  pernyataan Ridwan Kamil menuding Menkopolhukam Mahfud MD yang disampaikannya pada konferensi pers seusai menjalani pemeriksaan di Polda Jabar pada, Rabu pagi (16/12/2020). Pada saat konferensi pers, Kang Emil  menuding Mahfud MD penyebab kerumuman massa Habib Rizieq Shihab (HRS) yang mengunjungi Pondok Pesantren Alam Agrokultural Markaz Syariah, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jabar. Menurutnya, pernyataan Mahfud MD yang mengizinkan penjemputan Habib Rizieq pada Minggu (9/11) lalu sepanjang tertib dan damai menimbulkan pemahaman berbeda dari ribuan pendukung HRS dan menimbulkan kerumunan yang luar biasa. Dalam postingan instagramnya, Kang Emil  juga menuliskan, “Sebuah nilai yang tidak mudah karena adil juga adalah relatif. Pemimpin adil masuk surga dukuan, pemimpin tidak adil juga masuk neraka duluan. Namun selama nalar dan spiritual sudah satu frekuensi, maka tidak ada alasan sebuah keputusan untuk ditunda. Dalam hidup mengajarkan, apapun keputusan yang diambil tidak akan pernah bisa menyenangkan semua oihak. Karena hidup tidak seindah drama korea. Semua bisa mengambil hikmahnya. Dalam demokrasi ini, silakan berkomentar apapun namun jaga kesopanan”. Postingan ini hingga pukul  12 malam WIB  disukai 77.085 dan  3.917 komentar. Hampir semua komentar memberikan respon positif atas pernyataan keras Kang Emil kepada Mahfud MD. Berikut ini, penggalan komentarnya: Sementara itu, menanggapi pernyataan keras Kang Emil tersebut,  Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, Syarif Hasan mengatakan, Indonesia sudah memiliki sistem pemerintahan yang sudah lama berjalan, semua sudah diatur dan masing-masing pejabat punya tanggung jawab masing-masing. “Ya kita itu kan punya sistem pemerintahan, kalau semuanya mengatur kepada sistem pemerintahan yang bener itu kan sudah punya tanggung jawab masing-masing,” kata Syarif kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/12/2020). Soal siapa yang bertanggung jawab terkait kasus kerumunan yang disebabkan HRS, menurut anggota KomisiRoemahmedia.com I DPR ini, semua orang harsu bertanggung jawab sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. “Jadi lagi-lagi siapa yang bertanggung jawab semuanya, intinya semua orang harus bertangung jawab sesuai dengan tupoksinya,” ujarnya. Oleh karena itu kata dia, bahwa tidak elok jika sesama pejabat negara saling melempar tanggung jawab. Karena, seorang pejabat itu selalu dituntut bekerja lebih dari tupoksinya, jika mereka melakukan lebih dari tupoksinya tentu itu akan lebih baik. “Jadi tidak elok kalau saling melempar tangung jawab, kadang kadang pejabat itu biasanya yang dituntut itu bekerja melebihi daripada tupoksinya. Nah itu malah lebih bagus, lebih care terhadap apa yang diharapkan pemerintah bukan mengurangi, tapi harus melakukan lebih banyak,” pungkasnya. ***