Armos, Alat Pendeteksi Curah Hujan Otomatis, terobosan Inovatif DSDA Jabar

BANDUNG,- Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Jabar sebagai instansi yang memiliki tugas dan fungsi dalam pengelolaan sumber daya air, melakukan terobosan yang inovatif dengan memiliki alat yang sangat penting untuk memantau curah hujan, bernama Automatic Rainfall Monitoring System (Armos). Armos adalah alat curah hujan otomatis/ombrometer otomatis yang melaporkan curah hujan secara otomatis ketika terjadi hujan di lokasi pos curah hujan. Alat ini dapat melaporkan waktu awal, waktu akhir hujan, volume curah hujan, dan peringatan dini volume tertentu curah hujan (diatur sesuai analisis) secara realtime. Armos memang sangat dibutuhkan mengingat kewaspadaan akan potensi bencana alam seperti tanah longsor dan banjir harus menjadi perhatian bersama karena curah hujan yang tinggi. Untuk itu diperlukan sistem yang bisa mendeteksi potensi terjadinya curah hujan di Jawa Barat. Fitur peringatan dini tersebut dapat menginfokan curah hujan yang akan menyebabkan banjir sehingga dapat mengurangi dampak akibat daya rusak air pada lingkungan sekitar pos curah hujan. Menurut Kepala DSDA Jabar Dikky Achmad Sidik, daya tahan Battery ARMOS adalah 7-14 Hari yang dapat diisi ulang. sehingga salah satu pemeliharaan alat tersebut adalah dengan mengganti baterai secara rutin oleh petugas penjaga. "Armos lebih unggul dibandingkan dengan Ombrometer manual, yang hanya dapat mengetahui curah hujan jika petugas pos curah hujan mengukur manual dengan gelas ukur yang harus mendatangi pos tersebut," ujar Dikky kepada roemahmedia.com beberapa.wakti lalu. Alat Armos sendiri sudah terpasang sebanyak 49 (ombrometer otomatis) di seluruh pos pemantauan hujan di Jawa Barat, sejak tahun 2023. "Kita akan terus evaluasi alat Armos ini agar fungsinya lebih optimal," pungkas Dikky.