Raden Tedi: Sampah Jadi PR perdana dan Tantangan Dedi Mulyadi-Erwan

Adikarya Parlemen

Timbunan sampah di Pasar Caringin yang sempat viral baru-baru ini.

Timbunan sampah di Pasar Caringin yang sempat viral baru-baru ini.

BANDUNG, - Masalah sampah bakal jadi pekerjaan rumah (PR) dan tantangan kepemimpinan Gubernur dan Wagub Jabar terpilih Dedi Mulyadi - Erwan. Pasalnya hingga saat ini permasalahan sampah belum juga teratasi bahkan bisa menjadi bom waktu. Kondisi TPA Sarimukti yang merupakan penampungan lokasi satu-satunya sampah se-Bandung Raya, sudah melebihi kapasitas. Sekarang pun Pemprov Jabar sudah mengurangi ritase pengiriman sampah dari Pemerintah Kab/kota se Bandung Raya. Sampah di Bandung Raya pun terancam menumpuk kembali akibat pengurangan ritase pengiriman sampah ke TPA Sarimukti. "Masalah sampah ini akan menjadi tugas pertama dan menjadi tantangan apakah KDM-ERWAN mampu mengatasinya?" ujaran Anggota Komisi IV DPRD Jabar Raden Tedi, Bandung, 13/12. Menurut Raden Tedi, dari data yang dihimpun, total timbunan sampah di Jawa Barat sebanyak 35.000 ton per harinya, dengan komposisi 60 persen sampah organik dan 40 persennya sampah non organik. “Jadi kondisinya sebagian besar belum bisa teratasi, ini harus menjadi perhatian utama KDM-ERWAN,” jelas Raden Tedi. Selain itu, upaya pengelolaan sampah yang dengan membangun infrastruktur pengelolaan sampah di Legok Nangka & Lulut Nambo, diharapkan cepat terwujud. Kedua infrastruktur pengelolaan sampah sejak kepemimpinan Gubernur Aher hingga Ridwan Kamil belum juga kelar. Ke depan sampah yang dihasilkan dapat terkelola dengan baik, dan dapat menjadi bahan baku yang bernilai ekonomis. “Setidaknya sampah yang diharapkan tidak tertangani akan berkurang sebanyak 30% atau bahkan bisa lebih pada tahun 2025,” ujar Raden Tedi. Selain itu, lanjutnya, pemerintah kota dan kabupaten juga diharapkan menjaga konsistensi dalam pengelolaan sampah di daerah masing-masing. “Jangan sampai nanti hanya mengandalkan Pemprov Jabar,” pungkas Raden Tedi.