Raden Tedi: Optimasi Infrastruktur dengan AI perlu Dicermati Dahulu

BANDUNG,– Optimasi atau proses untuk mencari yang terbaik dengan pemanfaatan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pembangunan infrastruktur pekerjaan umum perlu dicermati terlebih dahulu. Demikian dikemukakan Anggota Komisi IV DPRD Jabar dari PAN, Raden Tedi terkait dengan ada penerapan rencana AI dalam pembangunan infrastruktur dari pemerintah. “Penerapan AI untuk pembangunan infrastruktur itu baik, namun masih perlu dicermati dari berbagai sisi, terutama mengenai kemampuan SDM yang ada yang masih perlu adaptasi,” ujar Raden Tedi, saat dihubungi 25/12. Menurut Raden Tedi, kita tidak boleh alergi terhadap perkembangan teknologi terutama yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur. “Sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembangunan,” jelasnya. Dengan algoritma AI, lanjut Raden Tedi, akan mampu memprediksi kerusakan pada infrastruktur seperti retakan jembatan. Raden Tedi menggarisbawahi peran penting infrastruktur, seperti jalan, jembatan, bendungan, dan instalasi pengolahan air bersih, sebagai fondasi kehidupan masyarakat modern. Di sisi lain infrastruktur pembangunan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, seperti keterbatasan sumber daya, kondisi geografis, dan cuaca ekstrem. Dengan kemampuan AI, desain infrastruktur menjadi lebih presisi, pemantauan kondisi lebih kontinyu. 'Pekerjaan konstruksi dapat dilakukan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas, mengurangi biaya dan waktu pengerjaan konstruksi secara signifikan,” tambahnya Meski memiliki potensi besar, menurut Raden Tedi, ada beberapa tantangan dalam penerapan AI, seperti kesiapan infrastruktur digital, regulasi yang belum memadai, dan ancaman serangan saudara. Dalam hal ini, diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara pemerintah, perguruan, dan industri menjadi kunci untuk menjawab tantangan tersebut. "Sekali lagi, penerapan AI untuk infrastruktur masih perlu dicermati," pungkasnya.