Protes KDM soal APBD Jabar "Parkir" Dijawab Menkeu Purbaya; Harusnya Anak Buah KDM Cek Ulang!

BANDUNG,- Protes Gubernur Jabar Dedi Mulyadi (KDM) terkait data bahwa APBD Jabar termasuk salahtu yang "parkir" alias mengendap di bank daerah sebesar Rp 4,17 triliun berbentuk deposito, dijawab Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya menyebutkan data itu sudah sesuai dengan nominal yang dicatat oleh Bank Indonesia (BI). "Seharusnya anak buah KDM juga melakukan pengecekan ulang terhadap perbedaan data kas mengendap," ujar Purbaya. "Tanya saja ke Bank Sentral. Itu kan data dari sana. Harusnya dia cari, kemungkinan besar anak buahnya juga ngibulin dia," kata Purbaya saat ditemui awak media di kantornya, Jakarta, Selasa (21/10/2025). Purbaya menegaskan, sebetulnya data dana mengendap pemda yang tercatat BI sudah sesuai dengan laporan perbankan, karena sistem mereka langsung terhubung. Apalagi, ia menekankan, data yang di BI dan Kementerian Keuangan itu telah sesuai dengan yang dipegang oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, meski awalnya ada sedikit perbedaan. Di sisi lain, Purbaya menegaskan, dirinya juga tidak pernah menyebutkan secara khusus data dana mengendap pemda Jabar setiap kali mengungkapkan data dana mengendap pemda. Maka, ia mengaku heran Dedi Mulyadi malah mengungkapkan sendiri datanya. "Jadi Pak Daddy emang tahu juga semua bank? Dia hanya tau Jabar aja kan dan saya enggak pernah describe data Jabar. Kan kalau dia bisa turunkan sendiri Saya gak tau dari mana datanya," ucap Purbaya. "Jadi dia debat sama dirinya sendiri, saya gak tau. Jadi saya gak pernah bilang Jabar berapa kan, Saya bilang data di perbankan sekian punya pemda dan data itu dari Sistem Keuangan Bank Sentral," paparnya. Sebagaimana diketahui, Dari rilis Diskominfo Jabar, Gubernur Jabar Dedi Mulyadi membantah adanya dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Jawa Barat yang disimpan dalam bentuk deposito. Pernyataan tersebut menanggapi ucapan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terkait 15 daerah yang menyimpan dana di bank, termasuk Jawa Barat. Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) disebut menyimpan deposito sebesar Rp4,17 triliun. Selain Jawa Barat, Purbaya juga menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyimpan deposito Rp14,683 triliun dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Rp6,8 triliun. KDM -sapaan akrab Dedi Mulyadi- mengatakan, telah memeriksa langsung ke Bank BJB terkait kebenaran ucapan Purbaya. "Saya sudah cek tidak ada yang disimpan dalam deposito," kata KDM, Senin (20/10/2025). Sebelumya Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengutip data yang diperoleh dari Bank Indonesia. Berdasarkan data itu, dana yang mengendap di rekening kas daerah mencapai Rp233 triliun, meliputi simpanan pemerintah kabupaten (pemkab) Rp134,2 triliun, simpanan pemerintah provinsi (pemprov) sebesar Rp60,2 trilliun dan pemerintah kota (pemkot) sebesar 39,5 triliun. Kementerian Keuangan merilis 15 daerah yang paling banyak menyimpan dana di bank. Berikut daftarnya: 1. DKI Jakarta Rp 14,6 triliun 2. Prov.Jawa Timur Rp 6,8 triliun 3. Kota Banjar Baru Rp 5,1 triliun 4. Prov. Kalimantan Utara Rp 4,7 triliun 5. Prov. Jawa Barat Rp 4,1 triliun 6. Kab. Bojonegoro Rp 3,6 triliun 7. Kab. Kutai Barat Rp 3,2 triliun 8. Prov. Sumatera Utara Rp 3,1 triliun 9. Kab. Kepulauan Talaud Rp 2,6 triliun 10. Kab. Mimika Rp 2,4 triliun 11. Kab. Badung Rp 2,2 triliun 12. Kab.Tanah Bumbu Rp 2,11 triliun 13. Prov. Bangka Belitung Rp 2,10 triliun 14. Prov. Jawa Tengah Rp 1,9 triliun 15. Kab. Balangan Rp 1,8 triliun.